HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL
“MAKALAH”
Diajukan
untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah inovasi
pendidikan

Disusun
oleh
Rangga
Febrian (1104339)
Wina Ilmayani
Nunung Fitriani
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Hakikat Perubahan Sosial “. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah Inovasi pendidikan.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Bandung, 9 september 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat
melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan
yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah
kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan
kepentingan bersama.Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan
kelompok sosial.Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat
persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun
susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut
merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak
terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan
interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur
sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikina, istilah yang
lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang
antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan
itu sendiri.
Kenyataan mengenai perubahan-perubahan dalam
masyarakat dapat dianalisa dari berbagai segi diantaranya: ke “arah” mana
perubahan dalam masyarakat itu “bergerak” (direction of change)”, yang jelas
adalah bahwa perubahan itu bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan
tetapi setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak kepada
sesuatu bentuk yang baru sama sekali, akan tetapi boleh pula bergerak kepada
suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau.
Kebanyakan definisi membicarakan perubahan dalam
arti yang sangat luas.Wilbert Moore misalnya, mendefinisikan perubahan sosial
sebagai “perubahan penting dari stuktur sosial” dan yang dimaksud dengan
struktur sosial adalah “pola-pola perilaku dan interaksi sosial”.Dengan
demikian dapat diartikan bahwa perubahan social dalam suatu kajian untuk
melihat dan mempelajari tingkah laku masyarakat dalam kaitannya dengan
perubahan.
B.
PERUMUSAN MASALAH
Beberapa
rumusan masalah yang dapat dikaji dari uraian-uraian di atas antara lain:
1.
Apa definisi dari perubahan
sosial dalam masyarakat?
2.
bagaimana pendapat para
ahli tentang perubahan sosial?
C.
TUJUAN PENULISAN
Makalah
ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui macam-macam definisi dari perubahan sosial dari
masyarakat
2. Untuk mengetahui hakekat perubahan sosial
D. METODE PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode
kajian pustaka yaitu dengan mencari sumber-sumber materi baik dari buku maupun
dari internet yang kemudian penulis merangkumnya hingga menjadi sebuah makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi
perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi
sebagai akibat masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota
sistem sosial yang bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga
tahap:
Invensi,
yakni proses di mana ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
Difusi,
yakni proses di mana ide-ide baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
Konsekuensi,
yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi.Perubahan terjadi jika penggunaan atau
penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
Dalam menghadapi perubahan sosial budaya tentu
masalah utama yang perlu diselesaikan ialah pembatasan pengertian atau definisi
perubahan sosial (dan Wilbert E. Maore,
Order and Change, Essay in Comparative Sosiology, New York, John Wiley &
Sons, 1967 : 3. perubahan kebudayaan) itu sendiri. Ahli-ahli sosiologi dan
antropologi telah banyak membicarakannya.
Menurut Max Weber dalam Berger (2004), bahwa,
tindakan sosial atau aksi sosial (social action) tidak bisa dipisahkan dari
proses berpikir rasional dan tujuan yang akan dicapai oleh pelaku. Tindakan
sosial dapat dipisahkan menjadi empat macam tindakan menurut motifnya: (1)
tindakan untuk mencapai satu tujuan tertentu, (2) tindakan berdasar atas adanya
satu nilai tertentu, (3) tindakan emosional, serta (4) tindakan yang didasarkan
pada adat kebiasaan (tradisi).
Anonim dalam Media Intelektual (2008) mengungkapkan
bahwa, aksi sosial adalah aksi yang langsung menyangkut kepentingan sosial dan
langsung datangnya dari masyarakat atau suatu organisasi, seperti aksi menuntut
kenaikan upah atau gaji, menuntut perbaikan gizi dan kesehatan, dan lain-lain.
Aksi sosial adalah aksi yang ringan syarat-syarat yang diperlukannya
dibandingkan dengan aksi politik, maka aksi sosial lebih mudah digerakkan
daripada aksi politik.Aksi sosial sangat penting bagi permulaan dan persiapan
aksi politik.Dari aksi sosial, massa/demonstran bisa dibawa dan ditingkatkan ke
aksi politik.Aksi sosial adalah alat untuk mendidik dan melatih keberanian
rakyat. Keberanian itu dapat digunakan untuk: mengembangkan kekuatan aksi,
menguji barisan aksi, mengukur kekuatan aksi dan kekuatan lawan serta untuk
meningkatkan menjadi aksi politik. Selanjutnya Netting, Ketther dan McMurtry
(2004) berpendapat bahwa, aksi sosial merupakan bagian dari pekerjaan sosial
yang memiliki komitmen untuk menjadi agen atau sumber bagi mereka yang berjuang
menghadapi beragam masalah untuk memerlukan berbagai kebutuhan hidup.
Perubahan sosial dalam masyarakat bukan merupakan
sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah proses. Perubahan sosial
merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh anggota masyarakat.Konsep
dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk memahami perubahan
sosial. Kurt Lewin dikenal sebagai bapak manajemen perubahan, karena ia
dianggap sebagai orang pertama dalam ilmu sosial yang secara khusus melakukan studi
tentang perubahan secara ilmiah. Konsepnya dikenal dengan model force-field
yang diklasifikasi sebagai model power-based karena menekankan
kekuatan-kekuatan penekanan.Menurutnya, perubahan terjadi karena munculnya
tekanan-tekanan terhadap kelompok, individu, atau organisasi.Ia berkesimpulan
bahwa kekuatan tekanan (driving forces) akan berhadapan dengan penolakan
(resistences) untuk berubah. Perubahan dapat terjadi dengan memperkuat driving
forces dan melemahkan resistences to change.
Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengelola
perubahan, yaitu: (1) Unfreezing, merupakan suatu proses penyadaran tentang
perlunya, atau adanya kebutuhan untuk berubah, (2) Changing, merupakan langkah
tindakan, baik memperkuat driving forces maupun memperlemah resistences, dan
(3) Refreesing, membawa kembali kelompok kepada keseimbangan yang baru (a new
dynamic equilibrium). Pada dasarnya perilaku manusia lebih banyak dapat
dipahami dengan melihat struktur tempat perilaku tersebut terjadi daripada
melihat kepribadian individu yang melakukannya.Sifat struktural seperti
sentralisasi, formalisasi dan stratifikasi jauh lebih erat hubungannya dengan
perubahan dibandingkan kombinasi kepribadian tertentu di dalam organisasi.
B. KARAKETERISTIK UMUM (Macionis, 1989: 612-613).
ü Bersifat universal dan
berubah-ubah. Walaupun beberapa dimensi dari
pengalaman manusia tetap sama pada setiap waktu. Namun, tidak dapat disankal
setiap masyarakat dipengaruhi oleh perubahan sosial, walapun pada tingkat yang
berbeda.
ü Direncanakan dan yang
tidak direncanakan.
ü Bersifat kontroversial.
Pembangunan sarana-sarana transportasi tidak saja memudahkan mobilitas manusia,
tetapi juga dapat menimbulkan konflik, penemuan pesitisida tidak saja
melipatgandakan panenan para petani, tetapi juga mengacam kehidupan manusia
karena sat kimia yang dikandungnya.
ü Berbeda dari segi
durasi dan konsekwensinya. Ada perubahan yang
cepat, namun adapula perbuhan yang lambat. Perubahan yang lambat bersifat
evolutif sedangkan perubahan yang cepat bersifat revolutif. Demikianpun dengan
konsekwensinya berbeda-beda pada setiap kelompok masyarakat atau individu.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN SOSIAL
1.
Mendorong
·
Kontak
dengan kebudayaan lain,
·
Kemajuan
pendidikan,
·
Sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju,
·
Sistem
terbuka lapisan masyarakat,
·
Penduduk
yang heterogen,
·
Ketidakpuasan
masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan,
·
Nilai
bahwa manusiaharus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya.
2.
Menghambat
·
Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain,
·
Perkembangan
ilmu pengetahuan yang terlambat,
·
Sikap
masyarakat yang sangat tradisional,
·
Adanya
kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat,
·
Rasa
takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya,
·
Sikap
tertutup terhadap Pengembangan hal-hal baru / asing,
·
Adat
atau kebiasaan
·
Hambatan-
hambatan yang bersifat idiologis,
·
Nilai
bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat diperbaiki.
·
Prasangka terhadap
hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup.
·
Hambatan-hambatan yang
bersifat ideologis
·
Adat atau kebiasaan
·
Nilai bahwa hidup ini
pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin di perbaiki
Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
·
Perubahan Demografis
Perubahan
demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang
perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
·
Konflik social
Konflik
social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu
masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk
setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan
penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
·
Bencana alam
Bencana
alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir,
longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun
akulturasi.
·
Perubahan lingkungan alam
Perubahan
lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang
membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga
membentuk tegalan.Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan
setempat.
2. Faktor ekstern
·
Perdagangan
Indonesia
terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan
Eropa Barat.Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang
besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang
ada.
·
Penyebaran agama
Masuknya
unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses
penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan
kolonialisme.
·
Peperangan
Kedatangan
bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa
asing ke Indonesia.
- INTERPRETASI PERUBAHAN SOSIAL
- Model tradisional
§ Perubahan
sosial berlangsung menurut pola biologis (organis)➔ siklis. Perubahan yang ada hanyalah
pengulangan pola-pola yang sama..lahir..dewasa…matiSiklus ➔ masa lalu..masa
kini..masa depan.
§ Masyarakat
merupakan sistem dimana tidak ada individu/bagian masyarakat yang bersifat
menyendiri (atomistik). Semua terkoneksi.
§ Masyarakat
dipandang sebagai piramida sosial. Bagian puncak (elit penguasa) yg
mengendalikan yg bawah.Elit yg menentukan proses sosial:
a. Peraturan
b. Hak/kewajiban
masyarakat
c. Kesejahteraan
umum
§ Konflik/perbedaan
merupakan penyimpangan
§ Metafor
yang digunakan adalah tubuh manusia. Kepala yang memutuskan apa yg harus
dilakukan organ2 tubuh yang lainnya.
- Model Liberal
o Lebih
berorientasi ke masa depan
o Model
ini tidak menentang perubahan (mengapa?)
o Masyarakat
dipandang sebagai sesuatu yang mengalir
o Perubahan
terjadi dalam keteraturan. Dalam kontrol ➔ mekanistis
o Perubahan
bersifat evolusioner..linier
o Gerakan
sejarah masyarakat bersifat progresif tidak siklis.
o Masyarakat
melangkah maju ke depan.
o Invisible
hand mengatur kompetisi dalam sistem pasar
bebas.
o Pemikiran
bebas merupakan kunci perubahan ke arah yg maju…inovasi & individualisme
didukung.
o Prinsip
yg berlaku adalah manajerial…berdasar rasionalitas. Manajemen ini punya tugas
poko:
o Mengekang
bagian2 dari gerak2 ekstrim (anarki & otoritarianisme).
o Menjaga
keseluruhan bagian bergerak bersama ke arah kemajuan.
o Metafora
yang digunakan adalah mesin (mekanis)
- Model Radikal
·
Model ini melihat
perubahan bersifat transformatif. Jika tradisional suka status quo, liberal
melihat perubahan tidak akan merubah struktur..maka radikal melihat perlunya
perubahan struktural.
·
Peristiwa sejarah
menetukan tahap baru. Ada kaitan dialektis antara masa lalu, masa kini dan masa
depan.
·
Mengakui adanya
interdependensi bagian2. Interdependensi ini bersifat kreatif tidak statis (spt
pandangan tradisional).
·
Partisipasi mendapat
perhatian
·
Input langsung dr
masyarakat diperlukan
·
Metafora model ini
adlah karya seni. Karya seni merupakan hasil kerja kreatif dan dialektis.
·
Konflik dilihat
memiliki potensi kreatif. Respon thd konflik adalah menyediakan alternatif2
kreatif yg bisa jadi akan merubah struktur…diperlukan transformasi struktural
yg mendasar
- DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
ü Manusia
menemukan sistem penilaian dan filsafat hidup yang baru (sebagai paradigma baru
yang pada akhirnya menjadi jalan bagi manusia keluar dari krisis; lahirnya
sebuah “pencerahan” atau “keseimbangan baru”). Pencerahan bergantung pada :
v Besarnya
ketegangan/kekuatan-kekuatan; seberapa besar perubahan mengganggu sistem yang
telah ada
v Bagaimana
pengaruh suatu kekuatan atas bidang lain
v Seberapa
jauh ketegangan yang baru akan menimbulkan ketegangan yang lebih luas lagi
v Seberapa
jauh dan cepat perubahan masyarakat yang terjadi mempengaruhi keseluruhan
masyarakat
ü Manusia
tenggelam di dalam persoalan-persoalan yang dihadapinya dan tidak dapat
mengambil sikap (=keputusan) terhadap keadaan sehingga manusia mengalami
frustasi
- BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
a. Evolusi
: perkembangan yang gradual (bertahap), yaitu karena adanya “kerjasama” antara
manusia dan lingkungannya. Berlangsung lama.
b. Gerakan
Sosial : Suatu keinginan akan perubahan yang diorganisir. Disebabkan oleh
adanya penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan karena didorong oleh
keinginan manusia akan kehidupan dan keadaan yang lebih baik, serta penggunaan
dan penemuan-penemuan baru
c. Revolusi
: Didorong oleh adanya ketidakpuasan dari golongan-golongan tertentu. Pada
umumnya telah didahului oleh tersebarnya suatu ide baru.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perubahan yang terjadi pada masyarakat disebut
dengan perubahan sosial.Apakah perubahan itu mengenai pakaian, alat
transportasi, pertambahan penduduk, ataupun tingkah laku anak muda. Pada
beberapa pemikir terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban,
perubahan, budaya dan perubahan sosial. Perubahan peradaban biasanya dikaitkan
dengan perubahn-perubahan elemen atau aspek yang lebih bersifat fisik, seperti
transportasi, persenjataan, jenis-jenis bibit unggul yang ditemukan, dan
sebagainya.
Perubahan budaya berhubungan dengan perubahan yang
bersifat rohani seperti keyakinan, nilai, pengetahuan, ritual, apresiasi seni,
dan sebagainya.Sedangkan perubahan sosial terbatas pada aspek-aspek hubuingan
sosial dan keseimbangannya. Meskipun begitu perlu disadari bahwa sesuatu
perubahan di masyarakat selamanya memiliki mata rantai diantaranya elemen yang
satu dan eleman yang lain dipengaruhi oleh elemen yang lainnya. Berikut adalah
teori yang membahas tentang perubahan sosial Untuk itu, terlebih dahulu perlu
dicatat bagaimana tingkat dan sifat peralihan dari perubahan itu sendiri di
masyarakat.Pada masyarakat yang tergolong bersahaja relatif jarang dan lamban
terjadinya perubahan-perubahan.
Pada masyarakat semacam itu elemen-elemen dasarnya
seperti trdisi, ritual dan hirarki sosial yang berlangsung, biasanya dipegang
kuat oleh para warganya secara bersama-sama. Pergolakan revolusi dan gerakan
emansipasi sertapenemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi
DAFTAR PUSTAKA
———-.
Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan. http://
www.g-excess.com/id/pages/perubahan%11sosial.html [5 September 2009]
———-.SOSIOLOGIKOMUNIKASI.
http://
agussetiaman.wordpress.com/2008/11/25/perubahan-sosial/ [5 September 2009]
———-.MakalahPerubahanSosial.
http://syair79.wordpress.com/2009/04/17/makalah-perubahan-sosial/
[5 September 2009]
Alpizar.2008.IslamdanPerubahanSosial.
http://www.uinsuska.info/ushuluddin/attachments/074_ISLAM%20DAN%20PERUBAHAN%20SOSIAL.pdf
[8 September 2009]