KURIKULUM 2013 untuk SD/MI

Berikut adalah isi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum KTSP 2006 yang dimana isinya lebih pada pembentukan karakter peserta didik...

Silahkan download.. tapi sebelumnya, mohon coment yaa,, wajib.. dosa lho kalo gak coment.
biar saya nya semangat.. heuheu

Kurikulum KTSP 2006 FULL

Berikut adalah isi kurikulum KTSP 2006 yang di dalmnya memuat SK dan KD tiap mata pelajaran..


Yang download wajib coment, gak coment dosa lho.. heuheu
biar saya semangat upload tugas-tugas kuliahnya :D

Pendidikan Agama Islam SD/MI.pdf
PKN SD/MI.pdf
Bahasa Indonesia SD/MI.pdf
Bahasa Inggris SD/MI.pdf
Matematika SD/MI.pdf
IPA SD/MI.pdf
IPS SD/MI.pdf
Seni Budaya/SBK SD/MI.pdf
Penjas SD/MI.pdf

Kelebihan dan Kelemahan Integrated Model

Integrated Model
Integrated Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang tumpangtindih.  Model ini berusaha memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.
Contoh penerapan pembelajaran terpadu tipe keterpaduan adalah : pada awalnya guru menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, IPS, IPA dan Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa mata pelajaran.
Kekuatan
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
c. Mampuh membangun motivasi.

Kelemahan
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
b. Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c. Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
5. Dasar Pemikiran
Dalam metode tematik integratif, materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Metode ini sudah diterapkan di banyak sekolah. Karena dinilai berhasil, pemerintah lalu mengadopsi dan berencana menerapkan metode ini secara nasional.
Metode tematik integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Tema adalah pokok pemikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema akan yang akan menjadi penggerak mata pelajaran yang lain.
Pada kurikulum baru SD masing-masing kelas akan disediakan banyak tema. Umumnya tiap tingkatan kelas mempunyai delapan tema berbeda. Tema yang sudah dipilih itu harus selesai diajarkan dalam jangka waktu satu tahun. Guru yang menentukan atau memilih teknis pengajaran maupun durasi pembelajaran satu tema.
Satu tema yang dipilih oleh guru dapat diintegrasikan pada enam mata pelajaran wajib yang ditentukan yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Kurikulum baru SD ini menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Elemen perubahan kurikulum untuk jenjang SD secara umum adalah holistik integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya

Dengan adanya perubahan pendekatan pembelajaran pada kurikulum 2013, maka ada penambahan sebanyak empat jam pelajaran per minggu. Metode tematik integratif membuat siswa harus aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan. Untuk kelas I-III yang awalnya belajar selama 26-28 jam dalam seminggu bertambah menjadi 30-32 jam seminggu. Sedangkan untuk kelas IV-VI yang semula belajar selama 32 jam per minggu di sekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu.

Kelebihan dan Kelemahan Webbed Model

Webbed Model
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapakan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
Kelebihan
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.

Kelemahan
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum

d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep 

Kelebihan dan Kelemahan Connected Model

Connected Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggabungkan secara jelas satu topik dengan topik berikutnya, satu konsep dengan konsep lainnya, satu kemampuan dengan kemampuan lainnya, kegiatan 1 hari dengan hari lainnya, dalam satu mata pelajaran.
Contoh pengajaran menggunakan pembelajaran terpadu tipe terhubung (connected) : Guru menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual beli, untung rugi, simpan pinjam, dan bunga.
Kelebihan
·         Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.
·         Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus sehingga terjadi internalisasi.
·         Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.

Kelemahan
·         Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
·         Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.

·         Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain. 

Perkembangan Sosio, Emosi, Verbal Anak

 Aspek perkembangan yang satu terkait erat dan mempengaruhi aspek perkembangan yang lain. Perkembangan fisik tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sosial, emosi, dan kognitif ataupun sebaliknya. Perkembangan-perkembangan tersebut akan terpadu dengan pengalaman, kehidupan, dan lingkungan anak. Untuk itu perlu adanya suatu pengemasan pembelajaran yang mengacu pada terwujudnya keterpaduan pembelajaran yang hal ini disesuaikan dengan khakikat perkembangan anak yang terjadi secara holistik, karakteristik belajar anak, serta kondisi objektif dan kebutuhan anak. Adapun beberapa aspek yang sangat mendasari dalam pengimplementasian pembelajaran terpadu, yakni sebagai berikut.

a.       Perkembangan Sosio Emosi Anak
·         Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan hubungan, baik dengan keluarga, teman sebaya maupun dengan masyarakat di sekitarnya. Pada usia ini, anak mulai memliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap berpusat kepada diri sendiri (ogosentris) kepada sikap bekerja sama (kooperatif) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang membutuhkan tenaga fisik (seperti membersihkan kelas dan halaman sekolah_, maupun tugas yang membutuhkan pikiran tentunya haruslah memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menunjukkan prestasinya. Dengan bekerja kelompok, siswa dapat belajar tentang bagaimana cara ia bersosialisasi, bekerja sama, saling menghormati, bertenggang rasa dan bertanggung jawab.
·         Pada usia sekolah, anak mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidaklah diterima. Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosinya. Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan (pembiasaan) yang dia dapat dari lingkungannya baik dari orang tua maupun guru.
Emosi merupakan faktor dominan yang memengaruhi tingkah laku individu. Emosi positif akan mempengaruhi individu untuk mengosentrasikan dirinya terhadap aktifitas belajar, seperti memperhatikan penjelasan guru, membaca buku, aktif berdiskusi dll. Sebaliknya, apabila yang menyertai proses belajar itu emosi yang negatif, maka proses belajar tersebut akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam belajarnya.
Oleh karena itu, seharusnya guru mempunyai kepedulian untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya proses belajar siawa yang efektif tentu salah satunya adalah dengan menggunakan pembelajaran terpadu.
b.       Perkembangan Verbal
Perkembangan verbal  berupa cara berkomunikasi dengan orang lain, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, atau isyarat. Melalui bahasa, setiap manusia dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitar, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral atau agama.
Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata (vocabulary). Di sekolah, perkembangan bahasa anak ini diperkuat dengan diberikannya mata pelajaran bahasa, baik bahasa indonesia, bahasa ibu, maupun bahsa inggris. Dengan diberikannya pelajaran bahasa di sekolah, para siswa diharapkan dapat menguasai dan menggunakannya sebagai alat untuk : (1) berkomunikasi secara baik dengan orang lain, (2) mengekspresikan pikiran, perasaan, sikap, atau pendapatnya, (3) memahami isi dari setiap bahan bacaan yang dibacanya.
Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa atau keterampilan berkomunikasi anak melalui tulisan, maupun nontulis..
c.        Perkembangan Kognitif Anak
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemamapuan intelektual atau kemampuan kognitif. Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikanya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola piker atau daya nalarnya meskipun masih belum luas. Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta,kreatifitas anak maka anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang berbagai hal tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.

Storry Telling dalam Pembelajaran IPA SD Kelas 3 (Ciri-Ciri Makhluk Hidup)


Storry Telling ini disesuaikan dengan SK dan KD pembelajaran IPA di SD Kelas III Semester 1. Adapun Rincian dan ceritanya sebagai berikut.
Standar Kompetensi   :           Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal
yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar       :           Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
Indikator                     :           Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ceritanya                     :

Boneka Nana dan Kucing Nono




Nana dan Nono adalah saudara kembar. Mereka sangat menyukai binatang. Nono sangat menyukai kucing sedangkan Nana hanya menyukai boneka, yaitu boneka beruang. Suatu hari pada hari ulang tahun mereka, ibu menghadiahkan kado kepada mereka. Ternyata hadiah dari ibu sangat disukai oleh Nana dan Nono.
Nana    :           “Waaaaahhhh.. Aku suka hadiah ini ibu. Terima kasih. (Memeluk dan
berterima kasih pada ibunya). Oh iya, kamu mendapat hadiah apa No? Ayo cepat buka kadonya!”
Nono   :           “Waaahhh..Aku diberi seekor kucing yang lucu Na!” (Merasa senang saat
dibuka keranjang yang berisi kucing tersebut).
Ibu       :           “Kalian menyukainya?” (tersenyum melihat ank-anaknya senang mendapatkan
hadiah darinya).
Nono dan Nana           :           “Iya ibu. Kami sangat senang. Terima kasih ibu. Kami janji akan menjaganya baik-baik.”
Ibu       :           “Iya sama-sama anak-anakku.”
Nana    :           “Nono, bonekaku bernama Berry. Kucingmu namanya siapa?” (Penasaran
dengan kucing Nono yang tadi terus bermain bersama Nono).
Nono   :           “Kucingku namanya Naruto, Na. Lihat saja kucingku hebat. Dia bergerak
terus mengajakku bermain dan selalu mengelus-ngeluskan tubuhnya padaku.
Dia sangat lucu dan menggemaskan Na.”
Nana    :           “Baiklah”

Storry telling ini saya buat ketika UTS..

Yang download wajib coment, kalau tidak dosa lhooo.. heuheu
biar saya nya semangat dan rajin ngshare tugas-tugas kuliah saya :D

Selengkapnyaaa...........

Laporan Observasi Matematika SD - Operasi Hitung Bilangan di Kelas 3

BAB II
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

Pembelajaran Matematika yang diobservasi oleh penulis adalah pembelajaran Matematika di kelas 3 semester 2. Adapun penjelasan lebih rincinya sebagai berikut.
A.      Standar Kompetensi :           Melakukan operasi hitung bilangan sampai
                                                tiga angka
B.      Kompetensi Dasar     :           Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan
                                                tiga angka dan pembagian bilangan tiga
                                                angka

C.      Materi yang Disampaikan Guru
Pembagian
·         Pembagian Dengan Menggunakan Sistem Pengurangan Berulang
72 : 8 =  . . . .
72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0
Maka 72 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 – 8 = 0, berarti 72 : 8 = 9
                                   
24 : 4 =  . . .
24 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 = 0
Maka 24 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 – 4 = 0, berarti 24 : 4 = 6
·    Pembagian Dengan Menggunakan Cara Bersusun Pendek
Membagi Bilangan Tiga Angka dengan bilangan Satu Angka




  121
2) 242                 242 : 2 = 100, sisa 42
                          200 –             100  2 = 200
                            42                42 : 2 = 20, sisa 2
                            40 –                         20  2 = 40
                              2                2 : 2 = 1, sisa 0
                              2 –            
0                                   Jadi, 242 : 2 = 121
D.      Kegiatan Pembelajaran
1.      Kegiatan Awal
a.       Guru mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Pembelajaran matematika ini dilakukan di jam akhir pembelajaran. Guru sudah mampu mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran.
b.      Guru tidak mengecek kehadiran siswa. Seharusnya, meskipun pelajaran ini di jam akhir pembelajaran, guru harus senantiasa memperhatikan kehadiran siswa. Ini ditakutkan terdapat ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran karena pulang atau alasan lainnya.
c.       Guru tidak memeberikan motivasi terlebih dahulu dalam kegiatan awal pembelajaran, padahal ini sangat penting agar siswa mampu bersemangat mengikuti pembelajaran.

Yang download wajib coment, kalau tidak dosa lhooo.. heuheu
biar saya nya semangat dan rajin ngshare tugas-tugas kuliah saya :D

Laporan Observasi Pembelajaran PLH di SD

Hai hai..Di sore yang sangat cerah ini, saya mau share lagi nih tugas2 kuliah saya.. ya meskipun pada detik ini saya sedang bad mood, pusing banyak tugas, dan banyak tumpukan anime, running man, WGM, K-drama di laptop saya yang belum sempet ke tonton.. halaaahhhhhh (gak nanya -.-)..


yooossss.... ini mau share contoh laporan observasi Pembelajaran PLH di SD .. semoga bermanfaat dah kawann :D

Jangan lupa file yang udah didownload compress dulu ya kawann :D

Selengkapnyaa.........

Format Penilaian Kinerja

Contoh Format Penilaian Kinerja yang saya kerjakan pada mata kuliah Evaluasi Pendidikan :D
Silahkan downloaddd......

Yang download wajib coment, kalau tidak dosa lhooo.. heuheu
biar saya nya semangat dan rajin ngshare tugas-tugas kuliah saya :D

Format Penilaian Proyek - Kelompok

Contoh format penilaian proyek..

Silahkan Download......

DOWNLOAD Format Penilaian Proyek Kelompok

Yang download wajib coment, kalau tidak dosa lhooo.. heuheu
biar saya nya semangat dan rajin ngshare tugas-tugas kuliah saya :D

Makalah - ANGKET / Kuesioner (Quetioner)

Makalah ini pernah saya gunakan ketika presentasi pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Didalamnya sudah termuat segala hal yang dipresentasikan termasuk contohnya.
silahkan di download, jangan lupa ekstrak file nya erlebih dahulu :D

A.    Pengertian Angket
Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.
Angket juga sering dikenal sebagai kuesioner. Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner Kita dapat mengetahui keadaan atau data pribadi seseorang, pengalaman atau pengetahuan dan lain-lain yang dimilikinya.

Jadi angket  atau kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting .



B.     Tujuan Angket dalam Pembelajaran

Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden.


Yang download wajib coment, kalau tidak dosa lhooo.. heuheu
biar saya nya semangat dan rajin ngshare tugas-tugas kuliah saya :D


Selengkapnyaaaa..... DOWNLOAD Makalah Angket