Integrated Model
Integrated
Model adalah model pengembangan kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas
bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, konsep dan sikap yang
tumpangtindih. Model ini berusaha
memberikan gambaran yang utuh pada anak tentang tujuan melakukan
kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.
Contoh
penerapan pembelajaran terpadu tipe keterpaduan adalah : pada awalnya guru
menyeleksi konsep-konsep keterampilan dan nilai sikap yang diajarkan dalam satu
semester dari beberapa mata pelajaran misalnya: matematika, IPS, IPA dan
Bahasa. Selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan nilai sikap yang
memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa mata
pelajaran.
Kekuatan
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan
keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan
memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.
c.
Mampuh membangun motivasi.
Kelemahan
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara
penuh.
b. Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya
diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c.
Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan,
baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
5. Dasar
Pemikiran
Dalam metode tematik integratif,
materi ajar tidak disampaikan berdasarkan mata pelajaran tertentu, melainkan
dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Metode ini
sudah diterapkan di banyak sekolah. Karena dinilai berhasil, pemerintah lalu
mengadopsi dan berencana menerapkan metode ini secara nasional.Metode tematik integratif adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa. Tema adalah pokok pemikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema akan yang akan menjadi penggerak mata pelajaran yang lain.
Pada kurikulum baru SD masing-masing kelas akan disediakan banyak tema. Umumnya tiap tingkatan kelas mempunyai delapan tema berbeda. Tema yang sudah dipilih itu harus selesai diajarkan dalam jangka waktu satu tahun. Guru yang menentukan atau memilih teknis pengajaran maupun durasi pembelajaran satu tema.
Satu tema yang dipilih oleh guru dapat diintegrasikan pada enam mata pelajaran wajib yang ditentukan yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Kurikulum baru SD ini menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi. Elemen perubahan kurikulum untuk jenjang SD secara umum adalah holistik integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya
Dengan adanya perubahan pendekatan pembelajaran pada kurikulum 2013, maka ada penambahan sebanyak empat jam pelajaran per minggu. Metode tematik integratif membuat siswa harus aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan. Untuk kelas I-III yang awalnya belajar selama 26-28 jam dalam seminggu bertambah menjadi 30-32 jam seminggu. Sedangkan untuk kelas IV-VI yang semula belajar selama 32 jam per minggu di sekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu.