Petunjuk Penerapan Strategi Inovasi Pendidikan



PETUNJUK PENERAPAN STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan







Oleh :
Kelompok 12
Dian Hartono             (1103786)
Gina Garnika D        (1103105)
Tingkat 2 Semester 3C
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatdan hidayah-Nya penyusun telah mampu menyelesaikan makalah yang berjudul“PETUNJUK PENERAPAN STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan. Seperti yang kita tahu bahwa dewasa ini inovasi – inovasi pendidikan semakin banyak dan berkembang dalam dunia pendidikan. Maka makalah ini dirancang untuk menambah pengetahuan, pemahaman guru sebagai petunjuk penerapan strategi inovasi pendidikan. Agar guru – guru dapat mengetahui bagaimana dalam penerapan strategi inovasi supaya inovasi tersebut dapat terwujud dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini banyak pihak yang memberikan bantuan dan dorongan.Oleh karena itu, dengan segenap hati, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telahmembantu.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penyusunannya. Oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi membangun kesempurnaan makalah ini. Akhirnya seoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

       Bandung,     Desember2012       


Penyusun        


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang………………………………………………………………………..1
1.2    Rumusan Masalah……………………………………………………………………1
1.3    Tujuan Penulisan Makalah …………………………………………………………..2
1.4    Metode Penulisan Makalah ………………………………………………………….2
1.5    Sistematika Penulisan………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Buatlah Rumusan yang Jelas tentang Inovasi yang Akan Diterapkan ……………….4
2.2  Gunakan Metode atau Cara yang Memberi Kesemapatan untuk Berpartispasi Secara Aktif dalam Usaha Merubah Pribadi MaupunSekolah……...……..…………………7
2.3  Gunakan Berbagai Macam Alternatif Pilihan  (Option) untuk Mempermudah Penerapan Inovasi……………………………………………………………………..9
2.4  Gunakan Data atau Informasi yang Sudah Ada untuk Bahan Pertimbangan dalam Menyusun Perencanaan dan Penerapan Inovasi……………..………………………..9
2.5  Gunakan Tambahan Data untuk Mempermudah Fasilitas Terjadinya Penerapan Inovasi……………………………………………………………………………….10
2.6  Gunakan Kemanfaatan dari Pengalaman Sekolah atau Lembaga yang lain…………11
2.7  Dunia Buatlah Secara Positif untuk Mendapatkan Kepercayaan…………………....12
2.8  Menerima Tanggung Jawab Pribadi............................................................................13
2.9  Usahakan Adanya Pengorganisasian Kegiatan yang Memungkinkan Terjadinya Kepemimpinan yang Efektif…………………………………………………………14
2.10          Mencari Jawaban Atas Beberapa Pertanyaan Dasar Tentang Inovasi di Sekolah15
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan……………………………………………………………………...16
3.2  Saran…………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
      Inovasi berasal dari kata latin innovation yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju ke arah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana. (Ihsan: 1991). Inovasi ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan. Istilah perubahan dan pembaruan ada perbedaan dan persamaannya. Perbedaannya, kalau pada pembaruan ada unsur kesengajaan. Persamaannya yakni sama–sama memiliki unsur yang baru atau lain dari sebelumnya.
Kata “baru“ dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain. Namun setiap yang baru itu belum tentu baik untuk setiap situasi, kondisi dan tempat. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan. Berdasarkan pengertian inovasi di atas, maka inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu perubahan (baru), gagasan, dan bersifat kualitatif dalam rangka memecahkan masalah pendidikan.

1.2  Rumusan masalah
1.      Bagaimana petunjuk penerapan inovasi pada suatu sekolah ?


1.3  Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk mengetahui bagaimana petunjuk penerapan strategi inovasi pada suatu sekolah.

1.4  Metode Penulis Makalah
Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah dengan cara study pustaka, yaitu mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan kami bahas serta pencarian informasi dengan melalui jalur internet dan mengembangkannya  yang mengacu pada panduan penulisan karya ilmiah.

1.5  Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.6    Latar Belakang
1.7    Rumusan Masalah
1.8    Tujuan Penulisan Makalah
1.9    Metode Penulisan Makalah
1.10Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.11                                                                                                                                                                                                                                                           Buatlah Rumusan yang Jelas tentang Inovasi yang Akan Diterapkan
2.12          Gunakan Metode atau Cara yang Memberi Kesemapatan untuk Berpartispasi Secara Aktif dalam Usaha Merubah Pribadi Maupun Sekolah
2.13          Gunakan Berbagai Macam Alternatif Pilihan  (Option) untuk Mempermudah Penerapan Inovasi
2.14          Gunakan Data atau Informasi yang Sudah Ada untuk Bahan Pertimbangan dalam Menyusun Perencanaan dan Penerapan Inovasi
2.15          Gunakan Tambahan Data untuk Mempermudah Fasilitas Terjadinya Penerapan Inovasi
2.16          Gunakan Kemanfaatan dari Pengalaman Sekolah atau Lembaga yang lain
2.17          Dunia Buatlah Secara Positif untuk Mendapatkan Kepercayaan
2.18          Menerima Tanggung Jawab Pribadi
2.19          Usahakan Adanya Pengorganisasian Kegiatan yang Memungkinkan Terjadinya Kepemimpinan yang Efektif
2.20          Mencari Jawaban Atas Beberapa Pertanyaan Dasar Tentang Inovasi di Sekolah
BAB III PENUTUP
3.3  Kesimpulan
3.4  Saran
DAFTAR PUSTAKA











BAB II
PEMBAHASAN
PETUNJUK PENERAPAN STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
Petunjuk penerapan inovasi pada suatu sekolah dapat diuraikan sebagai berikut.
2.1  Buatlah Rumusan yang Jelas tentang Inovasi yang Akan Diterapkan
Apa yang diperlukan sehingga ada perubahan? Adakah hal-hal lain yang ikut menunjang penerapan inovasi? Untuk mempermudah perumusan tentang kebutuhan dan inovasi yang akan diterapkan, disarankan menggunakan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
Apakah akan :
1.      Mengatur sistem kepenasehatan siswa?
2.      Mengubah cara kerja konselor?
3.      Mengumpulkan data untu digunakan sebagai bahan mendiagnosis dirinya sendiri (self-diagnosis) oleh siswa, guru, dan supervisor yang memperhatikan bagaimana kelompok menggunakan waktu, dalam kegiatan apa saja, dimana kegiatan dilakukan, dengan siapa dilakukan, dan apa hasilnya, dengan tujuan agar dapat mengadakan rediagnosa untuk mencapai perubahan yang konstruktif?
4.      Mengembangkan pembagian tugas dewan guru dalam menunjang kelancaran program sekolah (kejelasan tugas wakil kepala sekolah bidang pengajaran, kesiswaan, sarana, dan sebagainya)?
5.      Mengembangkan sistem pengelolaan sekolah agar program sekolah dapat berjalan secara efektif dibawah pimpinan kepala sekolah?
6.      Membagi wewenang dan tanggung jawab kepala sekolah kepada para guru, sehingga semua merasa ikut bertanggung jawab atas baik dan buruknya sekolah?
7.      Mengusahakan lebih produktif lagi dalam hal mendayagunakan waktu, uang, fasilitas, personal dan berbagai macam sumber yang lain?
8.      Mengembangkan cara menilai program sekolah yang lebih reliabel dan valid (lebih andal dan shahih)?
9.      Membantu orang tua murid atau yang lain untuk mengembangkan sikap positif terhadap program sekolah dengan cara meningkatkan saling pengertian serta ikut berpartisipasi secara positif dalam kebijakan dan prosedur untuk memperbaiki sekolah?
10.  Menambah, mengurangi atau merubah persyaratan kurikulum?
11.  Menambah jumlah dan mata pelajaran pilihan?
12.  Mengadakan minicourses (kursus singkat) atau menambah apa yang sudah ada?
13.  Memiliki pengalaman yang lebih mendalam lagi tentang belajar jarak jauh?
14.  Menyarankan lebih banyak lagi atau dikurangi pemberian pekerjaan rumah bagi siswa?
15.  Mengadakan studi tentang bagaimana hubungan antara jumlah uang yang digunakan di sekolah dengan peningkatan produktifitas yang dicapai setiap orang?
16.  Mengubah tahun ajaran sekolah menjadi lebih lama atau pendek.
17.  Memperluas penggunaan sistem kredit?
18.  Mengubah peraturan kehadiran Guru dan siswa agar mereka dapat bekerja dengan tepat yang memadai?
19.  Menghubungkan antara besar kecilnya jumlah anggota kelompok siswa dengan tujuan instruksional?
20.  Menambah atau mengurangi jumlah siswa yang akan diterima di sekolah?
21.  Mengubah model bangunan gedung sekolah agar dapat mendayagunakan berbagai fasilitas yang ada dengan efisien dan efektif?
22.  Menambah atau mengubah sesuatu yang lain dalam arti mengusahakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan lokal, permasalahan yang ada, kesempatan yang tersedia, dan personal yang ada?
23.  Berikut ini ada bebrapa pertanyaan penuntun untuk mempermudah anda membuat keputusan tentang apa yang harus anda lakukan untuk meningkatkan mutu sekolah:
1.      Apakah anda secara pribadi menggunakan cara pendekatan  komunikasi dua arah untuk memberikan motivasi kepada Guru, siswa, orang tua murid, warga masyarakat, dan juga pegawai kantor (tata usaha) untuk mencari cara yang tepat guna meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar?
2.      Apakah anda dengan rekan-rekan telah mempertimbangkan sejumlah besar alternatif dari segala macam aspek persekolahan yang mungkin perlu dilengkapi atau disempurnakan?
3.      Adakah kebutuhan siswa, guru, dan orang di luar sekolah yang saat ini belum dilayani oleh program sekolah?
4.      Data apa yang dimiliki atau mungkin akan segera diperoleh yang akan membantu untuk memberikan motivasi perlunya ada inovasi?
5.      Bagaimana anda akan menentukan inovasi yang mungkin dapat diterapkan dan mudah menanganinya sesuai dengan situasi di sekolah?
6.      Langkah positif yang mana yang dapat dilakukan untuk menekan oposisi (perlawanan) yang selalu muncul dalam berbagai macam bentuk dan tingkatan jika anda mengadakan perubahan atau inovasi?
7.      Bagaimana anda akan bersikap dalam situasi yang tidak dapat diatasi atau merupakan dilema dan sukar diselesaikan?
8.      Maukah anda secara pribadi menerima beban tanggungjawab untuk bekerja sama dengan orang lain dalam usaha menerapkan inovasi di sekolah dimana anda bekerja?



2.2  Gunakan Metode atau Cara yang Memberi Kesemapatan untuk Berpartispasi Secara Aktif dalam Usaha Merubah Pribadi Maupun Sekolah

Sebenarnya inovasi di sekolah dengan mudah diterapkan jika para kepala sekolah, guru, siswa, dan warga sekolah lainnya mau untuk melakukan inovasi yang diharapkan. Merubah sekolah sebenarnya merubah orang yang berada di sekolah. Berikut ini akan diuraikan tentang bagaimana guru dan kepala sekolah yang akan mengadakan pembaruan atau menerapkan inovasi.
1.      Tujuan diadakannya inovasi perlu dimengerti dan diterima oleh guru, siswa, serta orang tua dan juga masyarakat. Harus dikemukakan dengan jelas mengapa perlu ada inovasi. Demikian pula tujuan inovasi hendaknya dapat dirumuskan dengan jelas baik pengetahuan, keterampilan atau sikap. Jika semua tujuan dapat ditunjukkan dengan jelas, maka guru, siswa, dan orang tua siswa akan mudah memahami apa yang diharapkan oleh inovator. Usaha untuk memperjelas informasi inovasi ini perlu mendayagunakan segala fasilitas yang ada.
2.      Motivasi positif harus digunakan untuk memberi rangsangan agar mau menerima inovasi. Motivasi dengan ancaman, dengan mengajak agar orang mengikuti yang dilakukan oleh orang lain, atau dengan menasehati agar orang menghindari kegagalan, belum tentu dapat berhasil. Kepandaian untuk menganalisa tujuan serta potensi hasil inovasi sangat diperlukan untuk memberikan motivasi yang tepat. Apakah tujuan memang merupakan hal yang sangat perlu atau hanya merupakan hal yang pantas untuk dicapai. Orang yang akan memberikan motivasi kepada orang lain harus memperhatikan adanya perbedaan individual. Usaha penerapan inovasi harus dapat diterima oleh guru, dan siswa sebagai anggots masyarakat sekolah.
3.      Harus diusahakan agar individu berpartisipasi dalam mengambil keputusan inovasi. Guru, siswa, maupun orang tua siswa, diberi kesempatan ikut berperan dalam mengambil keputusan menerima atau menolak inovasi. Mereka diberi kesempatan memikirkan, mendiskusikan, dan mempertimbangkan perlunya inovasi. Untuk keperluan itu perlu dipersiapkan berbagai alternatif bagaimana pemecahan masalah atau memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Usahakan pemberian informasi yang sejelas-jelasnya tentang inovasi (apa, mengapa dan bagaimana), dengan menggunakan berbagai macam fasilitas dan media yang ada. Demikian pula perlu dikumpulkan data tentang kondisi dan situasi sekolah yang berkaitan dengan inovasi, kemudian data analisa untuk menentukan cara atau prosedur yang tepat dalam penerapan inovasi.
4.      Perlu direncanakan tentang evaluasi keberhasilan program inovasi. Kejelasan tujuan dan cara menilai keberhasilan penerapan inovasi, merupakan motivasi yang kuat untuk menyempurnakan pelaksanaan inovasi.
Di samping keempat hal tersebut, perlu diperhatikan juga tentang urutan langkah pelaksanaan program hendaknya dibuat dengan fleksibel. Artinya jadwal kegiatan disusun disesuaikan dengan mengingat perbedaan individual baik dalam kemampuan, kesempatan, dan kesibukan. Mereka diharapkan dapat menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan tidak harus dalam jumlah waktu yang sama dan dengan jenis kegiatan yang sama. Yang sangat penting dibuat ialah kejelasan pembagian tugas. Harus jelas terjadwal: siapa harus mengerjakan apa dan kapan serta dimana. Dalam manajemen terkenal dengan menggunakan pendekatan PERT (program-evaluation-review-technique). Perlu juga dipikirkan tentang kemungkinan terjadi penyimpangan atau kegagalan, dan dipersiapkan cara menghindari atau menekan sekecil mungkin terjadinya penyimpangan penerapan inovasi.

2.3  Gunakan Berbagai Macam Alternatif Pilihan  (Option) untuk Mempermudah Penerapan Inovasi

Hal ini dikemukakan berdasarkan pemikiran bahwa yang menerapkan inovasi baik guru maupun siswa memiliki perbedaan individual. Jika suatu menghendaki keseragaman untuk semua orang tentu akan mengalami kesukaran. Tetapi makin banyak memberikan peluang untuk memilih berarti akan makin memberikan peluang untuk mengambil bagian sesuai dengan minat dan kemampuannya. Misalnya inovasi kurikulum akan mudah diterapkan jika memberikan berbagai alternatif tentang pemilihan mata pelajaran, ada yang wajib ada yang pilihan. Demikian pula cara menilai atau penggunaan metode, makin banyak pilihan yang disediakan guru makin mendapat kesempatan untuk mau melakukan sesuai dengan kemampuan dan situasi kondisi setempat.

2.4  Gunakan Data atau Informasi yang Sudah Ada untuk Bahan Pertimbangan dalam Menyusun Perencanaan dan Penerapan Inovasi

Sebelum memulai merumuskan ide inovasi perlu diketahui dulu dengan berdasarkan data yang akurat tentang situasi dan kondisi yang ada di sekolah. Kemudia mencoba mencari masalah apa yang sebenarnya dihadapi sekolah itu? Apakah dengan inovasi kurikulum, metode mengajar, penggunaan media, evaluasi, dan sebagainya benar-benar akan memecahkan permasalahan? Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan kemungkinan memecahkannya, kemudian dibuatkan urutan prioritas mana yang harus diusahakan lebih dahulu. Demikian pula untuk melancarkan pelaksanaan inovasi, perlu menggunakan data hasil penelitian dan informasi dari berbagai sumberyang dapat dipercaya. Misalnya dari penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat kesejahteraan dan penerimaan inovasi. Makin sejahtera kehidupan seseorang makin mudah menerima inovasi. Mungkin karena orang yang mampu makin berani mengambil risiko, atau mungkin karena inovasi itu memerlukan biaya makan yang mampu tentu saja lebih mudah menerima karena mampu membiayai. Berdasarkan data tersebut maka perlu dipertimbangkan penerapan inovasi di sekolah dengan melihat kemungkinan pelaksanaan program kegiatannya berdasarkan kemampuan atau kondisi sekolah tersebut. Usahakan cara yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan.

2.5  Gunakan Tambahan Data untuk Mempermudah Fasilitas Terjadinya Penerapan Inovasi

Perubahan atau inovasi di sekolah memerlukan perspektif yangg sangat luas. Berbagai data dari berbagai bidang dan sudut pandang perlu didayagunakan. Misalnya untuk mengadakan perubahan tentang cara belajar siswa perlu diketahui tentang data hasil penilaian setiap siswa untuk setiap bidang studi, dan juga tentang kemampuan setiap siswa secara keseluruhan dibandingkan dengan kemampuan teman yang lain.
Data-data lain yang biasa diperlukan dalam penerapan inovasi di sekolah antara lain:
1.      Pemahaman dan partispasi individu terhadap program yang ada.
2.      Pengertian tentang program yang baru.
3.      Tingkat kemajuan tentang program baru.
4.      Analisis kemudahan dan kesukaran untuk mecapai tujuan.
5.      Penilaian terhadap bahan media intruksional yang diproduksi sekolah.
6.      Jumlah dan macam diagnostik tes dari siswa.
7.      Perubahan penampilan (performance) siswa berdasarkan instrumen yang telah dibakukan.
8.      Perubahan isi kurikulum dan organisasi kurikulum.
9.      Pandangan para ahli tentang hasil pengamatannya terhadap progeam baru.
Perlu diperhatikan juga hubungan inovasi dengan lembaga-lembaga di luar sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan. Perubahan atau inovasi di sekolah dapat menimbulkan pertanyaan atau mungkin mendapat tantangan dari berbagai pihak, misalnya pemerintah daerah, universitas, organisasi guru dan sebagainya. Maka sebelum mengadakan inovasi badan atau lembaga di luar sekolah yang ada hubungannya dengan aturan atau pengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan perlu dhubungi dan diberi penjelasan lebih dahulu.


2.6  Gunakan Kemanfaatan dari Pengalaman Sekolah atau Lembaga yang lain

1.      Gunakan guru penasehat. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok memiliki guru penasehat tersendiri. Guru penasehat akan membantu siswa dalam melaksanakan program belajarnya.
2.      Sediakan pilihan (option). Dalam pengelolaan program belajar perlu disediakan berbagai macam pilihan baik mengenai mata pelajaran yang harus diambil ataupun cara belajarnya. Makin banyak pilihan berarti makin melayani adanya perbedaan individual anak.
3.      Mengembangkan material (bahan media). Sebagai konsekuensi dengan adanya pilihan cara belajar perlu dikembangkan berbagai macam media instruksional.
4.      Merevisi kurikulum dengan menggunakan mini courses (kursus singkat). Dalam pelaksanaan revisi kurikulum digunakan dengan kursus dalam berbagai aspek kurikulum. Kursus singkat tentang penilaian, cara membuat persiapan, cara menyusun tes, dan sebagainya.
5.      Membuat tempat belajar yang lebih baik dalam gedung yang ada. Agar siswa dapat belajar dengan tenang perlu disediakan tempat-tempat belajar khusus dalam gedung yang ada. Misalnya dibuatkan ruang tempat belajar sendiri, tempat belajar kelompok, dan sebagainya.
6.      Buatlah jadwal yang fleksibel. Tidak harus semua kegiatan dengan jadwal jam yang sama. Untuk pelajaran yang banyak menggunakan latihan/ praktik perlu waktu yang lebih lama dari pelajaran yang hanya dengan ceramah, dan sebagainya.
7.      Ditingkatkan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Banyak keadaan atau alam yang ada di sekitar dapat didayagunakan sebagai sumber belajar. Siswa diberi tugas untuk mengamati dan mengadakan wawancara dengan warga masyarakat dalam melakukan kegiatan belajar.
8.      Diadakan penilaian program penerapan inovasi.
9.      Diadakan penilaian dan pelaporan hasil belajar siswa. Dengan laporan dapat diketahui sejauh mana hasil penerapan inovasi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
10.  Dibuat team supervisi. Untuk mengawasi kegiatan dibuat team yang tiap anggota bertugas untuk mengawasi bidang tertentu, keamanan, ketertiban, kebersihan, dan sebagainya. Kepala sekolah dapat mencurahkan pengawasan pada kegiatan belajar mengajar.

2.7  Dunia Buatlah Secara Positif untuk Mendapatkan Kepercayaan

Pendidikan sangat berat menghadapi tantangan perubahan jaman. Dunia komersial menghabiskan jutaan dolar untuk merubah kebiasaan masyarakat, dan di kalangan politik menghabiskan sejumlah besar uang untuk menjaga kestabilan kekuasaan dan pemerintahan, tetapi di dunia pendidikan sukar untuk memperoleh dana guna mengadakan pembaharuan. Namun demikian pimpinan pendidikan harus melakukan langkah atau mensukseskan usahanya yaitu:
1.      Kepala sekolah harus benar-benar memahami apa yang perlu dilakukan untuk perbaikan sekolahnya.
2.      Kepala sekolah harus menghayati kenyataan bahwa inovasi memang perlu diadakan untuk perbaikan.
3.      Kepala sekolah harus yakin bahwa memang sekolah ini tepat untuk menerapkan inovasi. Inovasi dapat dilakukan di sekolah ini.
4.      Kepala sekolah harus banyak mencurahkan waktu dan tenaganya baik untuk kegiatan di sekolah, luar sekolah, dan di masyarakat yang memerlukan tenaganya, guna menjalin hubungan yang akrab dengan segala pihak, agar mau mengerti dan memberikan bantuan untuk kelancaran program inovasi. Tidak mungkin inovasi akan berhasil jika kepala sekolah hanya duduk di kantornya, tanpa mau berbuat dengan cepat dan tepat sesuai dengan keperluan.

2.8  Menerima Tanggung Jawab Pribadi

Termasuk kelompok yang manakah anda? Apakah anda termasuk kelompok yang memuja masa depan dengan penuh gagasan indah yang belum terlaksanakan? Apakah anda termasuk kelompok pengenang hari indah di masa lalu dan berdoa semoga kejayaan masa lalu akan kembali? Atau termasuk kelompok yang hanyut pada kesukaan masa kini? Kelompok-kelompok itu rupanya tetap ada di masa kini dan mengelilingi kehidupan kita. Dan bagaimana tentang anda? Dimanakah anda harus berada dari kontinum ketiga kelompok itu?
Anda perlu mendapatkan tempat dan juga peranan kepala sekolah anda dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan dengan sangat cepat. Kepala sekolah, guru, dan siswa akan menjumpai tantangan yang sangat kompleks pada tingkat dimana mereka bekerja atau belajar. Tujuannnya ialah bukan untuk menciptakan kesukaran dalam hidup, walaupun itu juga perlu dan memang merupakan kenyataan, tetapi tujuan yang hendaknya dikejar ialah mencapai kepuasan yang diperoleh karena telah berbuat sesuatu yang sifatnya konstruktif untuk membantu membangun dunia indah di masa kini dan masa yang akan datang.

2.9  Usahakan Adanya Pengorganisasian Kegiatan yang Memungkinkan Terjadinya Kepemimpinan yang Efektif

Problem yang dihadapi oleh kepala sekolah sangat kompleks. Perlunya kepemimpinan yang mantap dan konsisten dewasa ini sangat terasa karena kepala sekolah selalu dikepung oleh berbagai macam tantangan. Baik dari pemerintah berupa intruksi atau peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan, dari organisasi guru berupa saran perbaikan, dari kelompok masyarakat atau persatuan orang tua siswa berupa permintaan peningkatan kualitas hasil pendidikan di sekolah, atau mungkin juga dari berbagai yayasan pendidikan. Namun demikian banyak juga kepala sekolah yang tetap bersikap positif dan mampu melaksanakan kepemimpinan yang produktif, disela-sela berbagai macam tantangan dan permasalahan yang harus dipecahkan. Agar kepala sekolah dapat melaksanakan program inovasi dengan efektif dalam menghadapi berbagai macam tantangan tersebut, perlu digunakan sistem pengorganisasian yang tepat. Berdasarkan pengalaman para pelaksana “Model Schools Project” di Amerika Serikat, disarankan digunakannya “Team Manajemen Pengawasan” (Supervisory- Management = S-M Team). Ada dua elemen dasar dalam team S-M untuk meningkatkan kepemimpinan sekolah. Pertama,peranan kepemimpinan harus disebarluaskan melalui perluasan konsep team manajemen-pengawasan. Kedua, team S-M harus menggunakan pendekatan partisipatif dalam membina hubungan dengan segenap personal di sekolah maupun dengan warga masyarakat. Untuk sekolah yang kecil atau struktur organisasinya tanpa ada bagian-bagian, maka semua guru atau personel sekolah ikut sertakan dalam pembuatan perencanaan, pembuatan keputusan serta menilai perkembangan serta bagian program pendidikan. Pada sekolah yang besar pejabat bagian pendidikan (educational department) bekerja sama dengan team S-M, untuk menunjukkan minat guru serta memperhatikan fungsi manajemen-pengawasan pada semua sekolah. Kegiatan untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar, dilakukan oleh semua personalia sekolah, sesuai dengan bidang garapannya masing-masing.

2.10 Mencari Jawaban Atas Beberapa Pertanyaan Dasar Tentang Inovasi di Sekolah
Tujuan inovasi di sekolah ialah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Tanda- tanda sekolah yang kualitasnya baik antara lain proses belajar mengajar efektif, prestasi belajar siswa tinggi, para guru mempunyai waktu yang cukup banyak serta kondisi yang baik melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya, kepala sekolah menggunakan sebagian besar waktunya untuk bekerja lebih akrab dengan siswa dan guru serta selalu berusaha untuk memperoleh balikan guna meningkatkan kualitas sekolah. Setiap orang yang bekerja di sekolah melakukan tugasnya sesuai dengan minat dan kemampuannya untuk mengembangkan karirnya.
Inovasi atau perubahan di sekolah seharusnya untuk meningkatkan kualitas sekolah, tetapi sering terjadi perubahan sekolah diadakan dengan tujuan yang tidak benar yaitu untuk membantu kelompok orang tertentu dengan biaya atas nama sekolah. Kejadian seperti itu harus dihindari jangan sampai terjadi, karena akan sangat merugikan nama sekolah. Inovasi seharusnya diadakan untuk kemajuan sekolah.





BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Petunjuk penerapan inovasi pada suatu sekolah akan membantu jika mengalami kesukaran untuk menentukan teknik dan strategi mana yang paling tepat untuk memperbaiki sekolah. Inovasi yang diterapkan di sekolah akan berhasil jika semua orang yang ada di sekolah melakukan tugasnya dengan baik.
3.2 SARAN
inovasi yang akan diterapkan seharusnyabertujuan untuk memajukan sekolah misalnya saja untuk meningkatkan kualitas sekolah. Jangan sampai perubahan sekolah itu di adakan dengan tujuan yang tidak benar. Jika dalam penerapannya mengalami kesulitan maka di sarankan untuk mengikuti petunjuk penerapan strategi inovasi pendidikan yang benar.









DAFTAR PUSTAKA
Sa’ud Udin S.(2010).Inovasi Pendidikan.Bandung:Alpabeta CV
Suherman, Ayi dkk.(2006).Inovasi Pendidikan.Bandung:UPI PRESS