Pengembangan Materi IPS menurut Hilda Taba

Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler, yang menekankan pada pemusatan perhatian guru. Teori Taba mempercayai bahwa guru merupakan faktor utama dalam usaha pengembangan kurikulum  Menurut Taba, guru harus aktif penuh dalam pengembangan kurikulum  Hilda Taba (1962) menggolongkan materi pembelajaran menjadi 4 tingkatan; fakta khusus, ide-ide pokok, konsep, dan sistem berfikir.
Model Taba lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatu proses perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.

Pandangan Taba Dalam Pengembangan Kurikulum
·         Taba menganjurkan  pendekatan  Induktif untuk  pengembangan kurikulum,  dimulai dengan  spesifik.
·         Membangun dengan desain umum yang bertentangan dengan pendekatan deduktif lebih tradisional dimulai dengan desain umum dan bekerja sampai ke spesifik.
·         Taba berpendapat model deduktif kurang cocok sebab tidak merangsang timbulnya  inovasi – inovasi
·         Menurutnya pengembangan kurikulum yang lebih mendorong inovasi dan kreativitas guru adalah yang bersifat induktif, yang merupakan kebalikan dari model tradisional.
·         Taba yakin bahwa proses deduktif yang paling mendasar ini cenderung mengurangi kemampuan inovasi kreatif, karena membatasi kemungkinan untuk bereksperimen tentang ide maupun konsep pengembangan kurikulum yang mungkin timbul. \
Karakteristik Model Kurikulum Taba
·         Taba mengambil apa yang dikenal sebagai akar rumput pendekatan pengembangan kurikulum
·         Pengembangan Kurikulum dilakukan guru dan memposisikan guru sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum.

Pada prinsipnya terdapat lima langkah dalam pengembangan kurikulum model Taba ini, yaitu; 
1)      Mengadakan unit-unit eksperimen bersama guru-guru, yaitu dilaksanakan studi yang seksama tentang hubungan antara teori dengan praktek. Perencanaan didasarkan atas teori yang kuat, dan pelaksanaan eksperimen didalam uji kelas menghasilkan data-data untuk menguji landasan teori yang digunakan. Terdapat delapan langkah dalam unit eksperimen ini, yakni ;
·         Mendiagnosis kebutuhan
Pada langkah ini pengembang kurikulum memulai dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan siswa melalui diagnosis tentang gaps, berbagai kekurangan , dan perbedaan latar belakang siswa.
·         Merumuskan tujuan-tujuan khusus
Memilih isi, sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, dan memperhatikan serta mempertimbangkan segi validitas dan kebermaknaan untuk siswa.
·         Mengorganisasi isi
Berdasarkan hasil seleksi isi, selanjutnya isi kurikulum yang telah ditentukan itu disusun urutannya sehingga tampak pada tingkat atau kelas berapa sebaiknya kurikulum itu diberikan.
·         Memilih pengalaman belajar
Pada tahap ini ditentukan pengalama-pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa untuk mencapai tujuan.
·         Menentukan alat evaluasi serta prosedur yang harus dilakukan siswa, sehingga guru dapat menyeleksi berbagai tehnik yang dapat dilakukan untuk menilai prestasi siswa, berkaitan dengan pencapaian tujuan kurikulum.
·         Menguji keseimbangan isi kurikulum, untuk melihat kesesuaian antara isi, pengalaman belajar, dan tipe-tipe belajar siswa
2)      Menguji unit eksperimen dikelas atau tempat lain utuk mengetahui validitas dan kepraktisannya serta menghimpun data untuk kesempurnaannya.
3)      Mengadakan revisi dan konsolidasi.
Dari langkah pengujian diperoleh beberapa data yang selanjutnya diadakan oerbaikan dan penyempurnaan. Selain itu, diadakan juga konsolidasi yakni penarikan kesimpulan tentang hal-hal yang lebih bersifat umum yang berlaku dalam lingkungan ( sekolah-sekolah lain) yang lebih luas.
4)      Pengembangan keseluruhan kerangka kurikulum, Jika dalam penyempurnaan dan konsolidasi telah diperoleh sifatnya yang lebih menyeluruh atau berlaku lebih luas, hal itu masih harus dikaji oleh para ahli kurikulum untuk mengetahui apakah konsep-konsep dasar atau landasan-landasan teori yang dipakai sudah masuk dan sesuai.

5)      Implementasi dan diseminasi, yaitu menerapkan kurikulum baru ini pada daerah atau sekolah-sekolah yang lebih luas.